Edible Flower Indonesia (Kajian Biologi dan Potensi Pemanfaatannya)

Sinopsis

Penggunaan edible flowers dalam masakan sudah ada sejak dahulu, tetapi belakangan ini semakin diminati dikalangan konsumen tanpa mengabaikan rasa, dan daya tarik visual. Edible flowers telah dikonsumsi secara tradisional dalam berbagai budaya. Telah dilaporkan bahwa penggunaan bunga edible telah digunakan sejak romawi kuno seperti mawar digunakan sebagai sajian makanan, lavender digunakan sebagai saus. Umumnya bunga hanya dijadikan sebagai hiasan dan dekorasi. Namun berkat eksperimen dari para leluhur, bunga dapat dikelompokkan menjadi bunga edible dan non-edible. Di Indonesia, makanan nusantara sudah lazim menggunakan bunga sebagai bahan bakunya. Di banyak daerah bahkan makanan berbahan bunga sangat populer dan umum disantap, contohnya seperti tumis bunga pepaya, sambal honje atau bunga kecombrang, pecel kembang turi, sayur besan khas Betawi yang mana menggunakan bunga terubuk, dan masih banyak masakan lainnya yang memanfaatkan bunga yang ada disekitar rumah tinggal atau kebunnya.

Daftar Isi

Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I Edible Flowers
1.1 Sejarah Edible Flowers
1.2 Pengertian Edible Flowers
1.3 Kandungan Kimia
a. Bunga Telang (Clitoria ternatea L.)
b. Bunga Rosella
c. Bunga Pepaya
d. Bunga/Jantung Pisang
e. Bunga Takokak
f. Bunga Kecombrang
g. Bunga Kol
h. Bunga Sawi
i. Bunga Genjer
j. Bunga Mawar
k. Bunga Melati
l. Bunga Melinjo
m. Bunga Matahari
n. Bunga Durian
o. Bunga Selasih
p. Bunga Cengkeh
q. Bunga Lawang/Pekak
r. Bunga Jagung
s. Bunga Turi

BAB II Etnobotani dan Potensi Pemanfaatannya
2.1 Bunga Kecombrang
2.2 Bunga Turi
2.3 Bunga Pepaya
2.4 Bunga/Jantung Pisang
2.5 Bunga Rosella
2.6 Bunga Telang
2.7 Bunga Melati
2.8 Bunga Melinjo
2.9 Bunga Matahari
2.10 Bunga Durian
2.11 Bunga Selasih
2.12 Bunga Cengkeh
2.13 Bunga Lawang
2.14 Bunga/Rambut Jagung
2.15 Bunga Genjer
Daftar Pustaka

Pemesanan Cepat: