FENOMENA PERMUKIMAN MULTIETNIK PADA WILAYAH PERKOTAAN DI INDONESIA

Sinopsis

Pengetahuan dari proses pengalaman hidup seorang foodie dan hubungannya dengan makanan menciptakan perilaku yang ‘mendudukkan’ makanan sebagai obyek aktualisasi dan mereproduksi diri. Makanan juga telah menjadi medium bagi para foodie dalam mengekpresikan diri dan pengetahuannya tentang makanan baik untuk kepuasan diri maupun sebagai ‘hadiah’ kepada orang-orang disekitarnya. Dalam dimensi pengetahuan dan perilaku terhadap makanan, terdapat proses penilaian terhadap makanan yang telah menjadi bagian dalam pendiskusian tentang makanan dan dasar bagi seorang foodie untuk memuaskan diri ataupun orang disekitarnya. Dari rasa, perasaan terkait pelayanan, dan kondisi tempat makan, tidak ada yang dapat berdiri tunggal sebagai yang paling dominan dalam menentukan penilaian seorang foodie terhadap makanan. Salah satu dari faktor tersebut dapat menggugurkan penilaian baik di faktor lain. Disisi lain, dalam melakukan sebuah penilaian, para foodie mendasari penilaiannya secara umum dari ekspektasi terhadap citra makanan, pembuat makanan, tempat makan dan juga harga makanan.

Daftar Isi

• Prakata Penulis
• Daftar Isi
• BAB I MENELAAH DIMENSI GEOGRAFI PERMUKIMAN
• BAB II KONSEP PERMUKIMAN
  1. Teori Dasar Permukiman 
• 2. Permukiman Tradisional 
• 3. Permukiman Tepian Sungai
• 4. Pola-Pola Permukiman
• 5. Segregasi Permukiman
• 6. Teori Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terbentuknya Permukiman 
• BAB III TEORI DASAR ETNISITAS
• BAB IV FENOMENA PERMUKIMAN MULTIETNIK PADA WILAYAH PERKOTAAN DI INDONESIA 
  A. Fenomena Permukiman Multietnik Kampung 3-4 Ulu Laut di Kota Palembang
• B. Fenomena Permukiman Multietnik Kawasan Kampung Melayu di Kota Semarang
• C. Fenomena Permukiman Multietnik Kampung Islam Kepaon di Kota Denpasar
• Daftar Pustaka
• Biografi Penulis 

Pemesanan Cepat: